Penulisan Mushaf Al Quran SMAN 1 Ciawi Dekatkan Siswa Kepada Sang Maha Pencipta

BOGOR - SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Bogor terus kembangkan bakat para siswa melalaui suguhan pembelajaran, salah satunya penulisan mushaf Al quran.

Penulisan Mushaf Al Quran yang dilakukan Siswa dan Siswi SMAN Ciawi Bogor diganjar Juara 1  tingkat provinsi Jabar kategori Harmoni terbaik.

Baca juga: Menkominfo Adopsi Teknologi Dorong Tingkatkan Keterampilan Digital

Bakat penulisan Mushaf Al Quran SMAN 1 Ciawi Kabupaten Bogor sebagai bentuk pembelajaran keagamaan. Aktivitas menulis tidak mengenal batasan usia baik itu tua ataupun muda, para ulama terdahulu begitu semangat menulis terutama menulis ayat-ayat Al-Qur’an. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-'Alaq: 1-5

"Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang menciptakan, " (1) "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (2) "Bacalah, dan Rabbmulah Yang Mahamulia, " (3)"Yang mengajar (manusia) dengan pena" (4) "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (5)

Baca juga: Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya

Dalam ayat diatas, Allah telah menerangkan pada kata “Iqra” artinya bacalah. Tidak hanya dibaca namun dihafalkan, jika tidak bisa hafal maka tuliskanlah. Dikarenakan daya ingat manusia terbatas dan sering lupa maka solusi yang tepat adalah dengan menulis sebagai salah satu obat yang paling ampuh.

Menulis ayat Al Quran yang dilakukan Siswa dan Siswi SMAN 1 Çiawi Bogor  untuk lebih mendalam memahami makna teks ayat suci. Ini dikarenakan mata dan otak harus memperhatikan detail huruf dan tanda baca sehingga dapat membantu dalam memahami konteks dan pesan yang terkandung dalam setiap ayat yang ditulis.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Akademisi Ciptakan Prodi Jawab Kebutuhan Zaman

Tidak hanya bermanfaat dari segi kesehatan, menulis Al-Qur’an juga mempunyai pengaruh besar terhadap psikis seseorang. Menulis Al-Qur’an bisa disebut terapi yang dapat dilakukan kepada pelaku-pelaku kenakalan remaja. Stimulus ketika melakukan kegiatan menulis ayat-ayat Al-Qur’an  secara terus menerus dapat menimbulkan perasaan tunduk dan taat atas perintah Allah karena melibatkan tangan, mata, telinga, mulut dan otak saat menulis kata-perkata kalam suci.